KOTA TANGERANG SELATAN
CERDAS, MODERN, RELIGIUS
SEJARAH TERBENTUKNYA KOTA TANGSEL
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir
tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008.
Pembentukan daerah otonom baru tersebut, yang merupakan pemekaran dari
Kabupaten Tangerang, dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dalam
bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat memberikan
kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah.
Dengan 36 kecamatan luas wilayah +
1.159,05 km2 dan jumlah penduduk lebih dari tiga juta orang,
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Tangerang
dirasakan belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan
memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom
baru, yaitu Kota Tangerang Selatan, sehingga pelayanan publik dapat
ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Kota
Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik
koordinat 106°38’ – 106°47’ Bujur Timur dan 06°13’30” – 06°22’30”
LintangSelatan dan secara administratif terdiri dari 7 kecamatan, 49 kelurahan
dan 5 desa dengan luas wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha. Visi Kota Tangerang
Selatan adalah :
“Terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan
Asri”.
BSD CITY SEBAGAI IKON KOTA MANDIRI DAN UNGGUL
Kota BSD atau lekat yang sering kita dengar dengan singkatan Bumi Serpong
Damai adalah kota mandiri yang terletak di Kecamatan Serpong, Tangerang
Selatan. Bumi Serpong Damai dikelola oleh pihak developer Sinar Mas Land yang
bekerja dibidang property. Slogan BSD City adalah “Big City Big Opportunity”.
Slogan ini guna mempromosikan kota BSD. Sebagai kota yang mandiri, kota BSD
lebih mengacu pada proyek pengembangan dibidang Residensial, Komersial dan
Office Park.
Kawasan residensial kota BSD menawarkan perumahan mewah dan megah dengan
fasilitas yang lengkap dan akses transportasi yang mudah yaitu Residence One,
dekat dengan sekolah Binus School, pusat perbelanjaan BSD Plaza, ITC BSD, BSD
Junction dan Rumah Sakit Medika BSD. Kemudian, kawasan perumahan elite
selanjutnya adalah Anggrek Loka, Nusa Loka dan Puspita Loka yang dekat dengan
sekolah Al Azhar BSD, Cikal Harapan BSD, Stella Maris BSD, Santa Ursulla BSD,
Saint Jhon School, Sinar Mas School dan pusat perbelanjaan ITC BSD, Teras Kota,
Giant BSD, BSD Square serta Rumah Sakit Eka Hospital. Kawasan perumahan elite
berikutnya adalah Perumahan Damai Indah Golf yang dekat dengan sekolah dan pusat
perbelanjaan Mall WTC Matahari, Giant Villa Melati Mas dan kawasan wisata menarik
Ocean Park dengan luas sekitar 7,5 hektar.
Sesuai dengan slogan kota BSD “Big City Big Opprotunity”, BSD menjadi
kawasan komersial yang dilengkapi dengan akses transportasi yang mudah seperti Feeder
Busway Trans BSD City dengan rute area Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta
Selatan dan Jakarta Pusat yang menunjang aksesibilitas dan mobilitas official
park di BSD seperti German Center, Wisma BCA, Komplek Pergudangan Taman Tekno
BSD, BFI Finance dan Sinar Mas Land.
Selain mengacu pada proses pembangunan dibidang komersial, office park dan
residensial, kota BSD juga mengembangkan pembangunan dibidang pendidikan yang
ditandai dengan adanya sekolah dan universitas dengan standar pendidikan yang
bertaraf Internasional seperti Stella Maris School, Santa Ursula, Binus School,
Al Azhar, Saint Jhon School, Universitas Prasetya Mulya BSD, Swiss German
University ( SGU ), Universitas Multimedia Nusantara ( UMN ).
Ikon Kota BSD City yang menarik adalah Air Mancur BSD City di Jalan
Pahlawan Seribu tepat berada diseberang BSD Plaza dan Perumahan Damai Indah
Golf. Jika malam hari, gemercik air seakan menari bersama dengan pendar cahaya
lampu kendaraan. Sungguh pemandangan yang indah.
EKSPLORASI TEMPAT WISATA BERSEJARAH DI KOTA TANGERANG SELATAN
Tempat peringatan bersejarah di kota Tangerang Selatan adalah Monumen Lengkong. Monumen ini terletak
di dekat air mancur BSD belakang Mc Donald, sebelah kiri jalan menuju Perumahan
Damai Indah Golf. Monumen tersebut merupakan salah satu tempat bersejarah yang
didirikan untuk memperingati Peristiwa Pertempuran Lengkong 25 Januari 1946.
Pada pertempuran di bekas markas tentara Jepang di Desa Lengkong tersebut,
34 taruna dan tiga perwira dari Resimen IV Tangerang gugur. Monumen yang
dibangun berdampingan dengan Taman Daan Mogot itu berdiri tahun 1993 di atas
lahan seluas 500 meter persegi. Pada dinding prasasti monumen terukir nama-nama
taruna dan perwira yang gugur pada peristiwa pertempuran Lengkong. Sedangkan di
dalam museumnya, terpampang foto-foto perjuangan para taruna militer di
Indonesia berserta akademinya. Dan tidak jauh dari Taman Daan Mogot terdapat
rumah adat betawi yang menarik.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu yang
menetapkan peristiwa pertempuran Lengkong di Tangerang, 25 Januari 1946,
sebagai Hari Bakti Taruna Akademi Militer. Hal itu dituangkan lewat Surat
Telegram KSAD Nomor ST/12/2005 bertanggal 7 Januari 2005. Hal tersebut,
dikarenakan peristiwa tersebut merupakan catatan sejarah AKMIL( Akademi Militer)
kini berada di Magelang yang sebelumnya AMT (Akademi Tangerang)
Taman
Makam Pahlawan Seribu terletak di Jalan Raya Puspiptek atau Jalan Raya Taman
Makam Pahlawan (TMP) Seribu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel),
dan tak jauh dari Komplek Pergudangan Taman Tekno di BSD City dan pasar
tradisional Serpong, Jika dari arah Muncul berada disebelah kiri jalan. Dengan
luas 9.835 M2. Ada 240 jenazah disemayamkan di Taman Makam Pahlawan
Seribu ini. Sebelumnya, Taman Makam Pahlawan Seribu ini terletak di Pertigaan
Kecamatan Cisauk atau lebih dikenal Pasar Lebak Tangerang, sebagai titik
pertempuran antara warga masyarakat Banten dan Belanda pada tanggal 26 Mei
1946. Pesatnya pembangunan area komersial, kemudian makam itu dipindahkan ke
Jalan Raya Puspiptek.
Di
monumen daftar nama-nama para pahlawan di TMP ini, terdapat 151 nama pahlawan,
dan sisanya, sebanyak 87 makam tertulis sebagai Pahlawan Tak Dikenal. Adapun
tambahan 2 makam ‘baru’, posisinya saling berdampingan, dan terletak di sebelah
kiri monumen segitiga yang bentuknya mirip ujung senjata tombak. Kedua makam
itu atas nama almarhum H E Mugni Sastradipura bin H Asnawi (wafat
pada 31 Januari 2000) , seorang personil militer yang pangkat terakhirnya adalah
Kolonel (purnawirawan), dan di sebelahnya persis adalah makam almarhumah Hj Ratnaningsih Mugni binti Samsuri Parta Supadma (wafat
pada 7 April 2003). Makam pasangan suami istri ini, tak lain adalah merupakan
makam orang tua dari Wakil Walikota Tangsel periode 2011-2016, H Benyamin Davnie.
Di
atas daftar nama para pahlawan pada monumen itu tertulis kalimat: Disinilah Peristirahatan Kami
Terakhir Setelah Menunaikan Dharma Bhakti Pada Tanggal 26 Mei 1946.
Sementara dibawah nama-nama pahlawan tersebut dipasang prasasti peresmian TMP
Seribu Serpong yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, R.
Nuriana, tertanggal 22 Agustus 1996.
Makam
ini seakan menjadi saksi bisu perjuangan warga masyarakat Banten terhadap
penjajahan kolonial Belanda. Seluruh makam di Taman Makam Pahlawan Seribu ini,
dicat berwarna putih dan dengan ujung batu nisan lancip layaknya bambu runcing
yang digunakan para pejuang dari Maja, Serpong, Rangkas Bitung dan Tenjo untuk
melawan para penjajah Belanda. Ujung batu nisan dicat berwarna merah. Dua warna
ini digunakan sebagai perlambang perjuangan dan kesucian niat dan hati untuk
mempertahankan kemerdekaan.
Jika
Anda berziarah ke Taman Makam ini, Anda akan merasakan suasana yang cukup
damai, suci dan gagah karena makam ini jauh lebih terawat dan bersih. Jadi,
Anda tak usah sungkan untuk berziarah ke makam ini. Karena disinilah ribuan
pahlawan gugur di medan tempur. Bukankah sang proklamator Soekarno mengatakan
bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah bangsanya”. Jadi,
perjuangan mereka tidak hanya tercatat dalam buku sejarah.
Pahlawanku,
jasamu akan selalu dikenang sepanjang zaman ...
Taman Makam
Tumenggung Arya Wangsakara terletak di kampung Lengkong Kyai, Desa Lengkong
Kulon, Kecamatan Pagedangan, Tangerang. Menurut sejarah, dulunya wilayah
Tangerang, Jasinga dan Lebak adalah daerah kemaulanaan Kesultanan Banten. Arya
Wangsakara adalah salah satu pahlawan pertempuran dalam melawan Belanda
pada tahun 1720, sekaligus pendiri Tangerang. Arya Wangsakara melakukan
penyebaran islam didaerah Lengkong Kulon ini melalui pesantren dan tempat
pendidikan islam lainnya di tepian sungai Cisadane. Taman Makam Pahlawan Arya
Wangsakara ini memiliki luas 3,5 hektar. Masuk dari pintu gerbang dan menuruni tangga,
Anda akan melihat tugu monumen dan tiang bendera terpancang gagah dan kuat.
Selain itu, ada pendopo yang berdiri kokoh. Terkadang, pendopo tersebut
dijadikan sebagai tempat pameran seni kaligrafi hasil karya warga Lengkong
Kulon. Proses peradaban agama islam didaerah Lengkong Kulon ini sangat pesat
yang ditandai dengan banyaknya para penulis mushab Al Quran, para hafidz Al
Quran dan hasil karya seni kaligrafi. Sampai saat ini, Tempat Pemakaman
Pahlawan Aria Wangsakara masih dalam proses perencanaan pembangunan museum dan
cagar budaya kota Tangerang.
Kelak, tempat
ini akan menggoreskan proses perjalanan sejarah bangsa yang mulai terlupakan.
4. KERAMAT
TAJUG SERPONG
Bagi
warga Cilenggang, Serpong, Makam Keramat Tajug adalah tempat yang penting dalam
perkembangan sejarah penyebaran Islam. Karena ditempat inilah, Raden Muhammad
Atief dimakamkan. Raden Muhammad Atief atau Tubagus Atief adalah salah satu dari panglima perang
Kerajaan Banten, anak dari Sultan Ageng
Tirtayasa. Beliau mendapatkan tugas untuk membantu rakyat di Tangerang tepatnya
di Benteng Selatan dalam melawan penjajahan Belanda sekaligus menyiarkan agama
Islam. Beliau diberi gelar Tubagus Wetan. Tubagus Atief mempersunting Siti Almiyah wanita asli Desa Cilenggang
dengan mas kawinnya Masjid Jami Al Ikhlas (dahulu Surau atau Tajug) yang
sekarang masih berdiri. Dalam wasiatnya sebelum beliau wafat, beliau berpesan
agar dimakamkan didalam surau atau tajug. Asal muasal Gunung Puyuh Kramat
Tajug. Dahulu Surau atau Tajug yang didirikan oleh Raden Muhammad Atief
(Tubagus Atief) berdiri ditanah yang datar dan dikelilingi oleh persawahan.
Ketika Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) dimakamkan di dalam Surau ini
sesuai dengan wasiatnya, sebelumnya adik beliau Ratu Ayu juga dimakamkan
disini. Maka lama kelamaan tanah yang tadinya datar berubah semakin meninggi
yang sekarang dikenal oleh sebagian orang sebagai Gunung Puyuh. Tidak banyak
orang mengetahui hal ini selain dari anak cucu keturunan Raden Muhammad Atief
atau lebih dikenal sebagai Tugabus (Tb) Atief. Luas Gunung Puyuh ini
diperkirakan sekarang mencapai sekitar dua hektar. Raden Muhammad Atief
(Tubagus Atief) menikah dengan Siti Almiyah memiliki empat putra yaitu :
Tubagus
(Tb) Romadhon (dimakamkan di Kalipasir – Tangerang)
Tubagus
(Tb) Arfah (dimakamkan di Kramat Tajug – Desa Cilenggang)
Tubagus
(Tb) Raje (dimakamkan di Desa Kadubumbang – Cimanuk, Pandeglang)
Tubagus
(Tb) Arja (dimakamkan di Gunung Sindur – Desa Jampang)
Untuk
menjaga kelestarian dari Kramat Tajug ini telah didirikan Yayasan Tubagus Atief
yang diketuai oleh H. Tubagus (Tb) Imammudin dan juga Paguyuban Keluarga
Muhammad Atief yang diketuai oleh H. Tubagus (Tb) Muin Basyuni dan Sekertaris
Umumnya Tubagus (Tb) Moh. Sholeh Sutisna atau lebih dikenal dengan panggilan
Sos Rendra. Sampai saat ini ritual ziarah masih sering dilakukan oleh keluarga
dari Kramat Tajug. Setiap minggu ketiga pada setiap bulannya H. Tubagus
Imammudin yang juga Ketua dari Yayasan Tubagus Atief memimpin sekitar 300 orang
dari keturunan Kramat Tajug untuk ziarah dan tahlil. Dan setiap tanggal empat
belas di bulan Maulid diadakan pencucian benda-benda milik dari Raden Muhammad
Atief atau Tubagus (Tb) Atief. Sampai sekarangpun masih banyak dari warga
disekitar Desa Cilenggang dan masyarakat umum bahkan dari luar jawapun banyak
yang datang untuk melakukan ziarah dan tirakat di Kramat Tajug.
5. KELENTENG
BOEN HAY BIO
Kelenteng ini
terletak di Jalan Pasar Lama, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan. Tepatnya
didepan sekolah SMP Negeri 1 Tangerang Selatan dekat dengan pertigaan Cisauk.
Jika kearah Pasar Serpong, kelenteng ini berada disebelah kanan setelah Keramat
Tajug. Kelenteng ini dibangun pada tahun 1694. Kelenteng ini merupakan salah satu kelenteng tertua di
Tangerang Raya setelah kelenteng Boen San Bio dan Boen Tek Bio. Kelenteng ini
dihiasi dengan ornamen khas Tiongkok dan dipintu gerbang terdapat patung
kepiting raksasa.
Ocean Park
BSD City adalah wisata wahana air yang dibangun 9 Desember 2006 dengan luas 8,5
hektar dikawasan BSD City tepatnya Jl. Pahlawan Seribu CBD Area Phone : (021)
537 0009, samping Hotel Grand Zuri BSD City. Gurita raksasa merupakan ikon yang
unik waterpark ini. Ocean Park
dilengkapi dengan fasilitas kolam ombak, kolam arus, pijat air terjun,
Carribean River, Slide Tower, meluncur ( slide and fun ) dan wahana air
lainnya. Waterpark ini memiliki kapasitas maksimum 12.000 orang. Ocean Park
beroperasi Senin sampai dengan Jum’at 11.00 – 19.00 WIB, Sabtu dan Minggu mulai
pukul 07.00 – 19.00 WIB.
EVENT DI TANGERANG SELATAN
PESTA RAKYAT
Event ini diadakan ketika kota Tangerang Selatan merayakan ulang tahun. Dalam event ini pemerintah mengadakan berbagai macam acara bagi masyarakat kota Tangerang Selatan, mulai dari olah raga, bazzar, lomba, hingga pertunjukan band terkenal.
(Foto : Dokumen Pribadi )
Salam Sejahtera
0 comments:
Post a Comment