Monday 13 May 2019
Monday, May 13, 2019

KUASAI PASAR DIGITAL, SAATNYA PEBISNIS GO ONLINE!



Perkembangan teknologi disruptif di era milenial telah membentuk nilai budaya yang baru, salah satunya ialah sistem jual beli. Hubungan transaksional produk dan komoditas didunia online yang kian ramai menjadikan pasar digital sebagai pilihan untuk berbelanja. Hanya melalui layar gadget, pembeli dapat memesan barang sesuai dengan kebutuhan dan diantar ke tempat tujuan sesuai waktu yang telah ditentukan. Mudah sekali bukan?
Selain itu, aktivitas belanja online ini dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun Anda berada. Kebutuhan dapat terpenuhi tanpa mengurangi kualitas kerja dan rutinitas Anda. Kemampuan inilah yang membuat pasar digital makin diminati oleh masyarakat. Dilansir dari media daring katadata.co.id, transaksi e-commerce mengalami peningkatan yang sangat pesat dimulai dari angka Rp. 25,1 triliun pada tahun 2014, Rp. 69,8 triliun pada tahun 2016 dan kenaikan yang sangat signifikan terjadi pada tahun 2018 hingga mencapai Rp.144,1 triliun. Angka yang sangat fantastis!
Ditambah lagi dengan kemeriahan event Harbolnas atau hari belanja online nasional yang diadakan pada tahun 2017 tepat pada tanggal 12 bulan 12. Diskon harbolnas ini semakin memicu masyarakat untuk membanjiri pasar digital secara nasional. Publik heboh dengan diskon produk yang gila-gilaan. Euforia ini memberikan kontribusi  peningkatan angka 42% dari hasil sebelumnya. Bagi sebagian besar pengusaha, fenomena ini bagaikan peluang emas untuk memperoleh daya beli secara massif.Jadi, para entrepreneur dan pengusaha sudah saatnya Go Online. Karena pasar digital mampu mensuplai segala kebutuhan publik secara cepat dengan persaingan harga yang super ketat. Pesaing dibalik layar kaca ini mulai menguasai dunia e-commerce. Apakah Anda hanya telur menjadi telur diujung tanduk? Siap atau tidak siap, perubahan akan terus terjadi baik secara evolutif dan revolutif. Siapa yang mampu bertahan, dia adalah pemenangnya.
Beberapa konsep yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan pasar digital adalah sebagai berikut :

1.      Konsep B2B
2.      Konsep B2C
3.      Konsep C2C

Konsep B2B adalah kepanjangan dari Business To Business. Pola hubungan interaksi digital dibentuk dari entitas bisnis satu kepada bisnis lainnya. Direktori bisnis ini dapat membantu Anda mengembangkan orientasi produk dalam skala internasional diantaranya adalah Indotrading, Indonetwork dan Alibaba International. Dunia digital akan memperkenalkan perusahaan Anda secara professional kepada perusahaan lain melalui website dan lain-lain. Contoh dari implementasi konsep ini adalah link berikut ini : https://www.indonetwork.co.id/search/?q=multigrafika%20global&type=1 . Website ini : www.cetakkarturfid.com ini merupakan salah satu web PT. Multigrafika Global yang memiliki segmen pasar global yang sangat luas dibidang teknologi. Direktori bisnis yang digunakan adalah indonetwork guna membentuk brand awareness bagi publik. Produk dan jasa yang disediakan adalah Blank Card PVC, kartu magnetic hico dan loco, kartu clamshell, jasa cetak kartu nama, wristband, barcode printer, scanner dan lain-lain. Beberapa widget yang tersedia memudahkan konsumen untuk berinteraksi langsung dengan PT. Multigrafika Global sehingga tercapai pelayanan prima bagi pengguna jasa dan perusahaan lain.B2C merupakan kepanjangan dari Business To Customer. Konsep ini ialah perusahaan menawarkan produk dan jasa kepada perorangan dan grup. Beberapa aplikasi yang disediakan oleh new media untuk mendukung bisnis Anda langsung kepada konsumen perorangan adalah marketplace berupa Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, Ralali, Blibli dan lain-lain. Setiap marketplace memiliki karakter yang berbeda sehingga Anda dapat memanfaatkan masing-masing toko dengan strategi terbaik Anda. Berbeda dengan B2B, konsep B2C ini harus memprioritaskan penampilan produk dari perspektif etika dan estetika. Buatlah toko Anda lebih eye catching. Contohnya adalah Toko Percetakan Indonesia https://tokopedia.link/4xxn3dRqEW yang memberikan impresi baik pada saat awal melihat. Selain itu, konten deskripsi berisikan informasi yang lengkap dan contact person penjual https://tokopedia.link/fAlv8yJqEW.
Konsep C2C adalah customer to customer, dari pengertian tersebut secara harfiah dapat dipahami bahwa konsep ini dari perorangan menawarkan jasa dan produk kepada perorangan seperti lelang barang. Beberapa situs penyedia layanan ini adalah OLX, Kaskus dan lain-lain. Situs C2C telah mengembangkan kategori spesifik papan bulletin, chat room, konten kategori yang terintegrasi dengan layanan iklan yang dipublikasikan dalam pameran dagang.
Konsep ini dapat terlaksana dengan baik apabila didukung dengan kualitas produk dan pelayanan prima untuk publik serta stakeholders. Dengan go online, kita turut mendukung pemantapan sektor ekonomi digital yang berperan penting bagi Indonesia di era teknologi saat ini. Jadi, siapkah Anda untuk go online?


0 comments:

Post a Comment