Bhineka
Tunggal Ika. Itulah semboyan bangsa Indonesia. Berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Indonesia merupakan
bangsa yang majemuk, bangsa yang mulkultural, bangsa yang memiliki banyak
keanekaragaman. Sebagai contoh Indonesia memiliki beraneka ragam suku, seperti
suku batak, suku dayak, suku jawa, dan sunda. Di Indonesia pun kita mengenal
lima agama yang diakui, yaitu agama islam, kristen, katolik, buddha, dan hindu.
Negara Indonesia ini merupakan Negara yang kaya. Tetapi mengapa keanekaragaman
itu menjadi sebuah konflik? Bukankah seharusnya keanekaragaman itu menjadi
sebuah barometer untuk bersatu? Seperti contoh tragedi Sampit. Keanekaragaman
itu dapat menjadi identitas bangsa
.
.
UUD
1945, itulah sumber hukum di Negara Indonesia. Didalam UUD 1945 terdapat 37
pasal. Salah satu pasal yang mengatur tentang kebebasan warga Negara Indonesia
adalah pasal 29, yang berisi tentang kebebasan untuk beragama. Bagaimana dengan
tragedi yang terjadi saat ini tentang aliran islam Ahmadiyah? Haruskah penyelasaian
masalah tersebut dengan cara anarki? Bagaimanakah aksi Ormas yang
mengatasnamakan agama yang bertindak anarki tersebut?
Dalam
hal ini tidak ada pihak yang dapat disalahkan, Ormas pun tidak salah, karena
Ormas hanya ingin membela harga diri agama Islam. Namun tindakan yang mereka
lakukan saja yang salah, seharusnya aliran islam ahmadiyah diberi peringatan
terlebih dahulu. Mengapa Ormas bertindak brutal dan arogan? Karena Aliran
tersebut mengatasnamakan islam. Apakah
Pemerintah yang harus disalahkan karena tidak membubarkan aliran islam
ahmadiyah?
Dalam
hal ini pemerintah bagaikan buah simalakama. Serba susah dan serba salah.
Seperti ulasan diatas, Indonesia mempunyai Undang – Undang dasar 1945, telah
disebutkan dalam pasal 29 yang mengatur tentang kebebasan untuk beragama. Jika
aliran islam ahmadiyah dibubarkan, pemerintah telah melanggar UUD 1945, namun
aliran islam ahmadiyah pun dianggap sebagai aliran yang menyesatkan dan
meresahkan warga. Itu sama halnya dengan
memaksakan seseorang untuk beragama yang telah diakui di Indonesia. Tetapi jika
tidak segera dibubarkan, maka massa yang akan bertindak arogan dan anarki
seperti yang terjadi di Serang pada waktu lalu.
Apakah
penyelesaian konflik tersebut harus dengan kekerasan? Namun apa yang dilakukan
oleh ormas tersebut merupakan salah satu wujud rasa cinta mereka terhadap agama
mereka. Ormas tidak rela jika agama islam dilecehkan. Namun apakah penyelesaian
konflik tersebut harus dengan anarki? Bagaikan buah simalakama.
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.