Friday, 14 November 2014

KOTA TANGERANG RAIH BERJUTA PENGHARGAAN

KOTA TANGERANG RAIH BERJUTA PENGHARGAAN






Berkaitan dengan prestasi dan apresiasi, dalam kurun waktu tahun 2009-2014 pemerintahan Kota Tangerang telah mendapatkan berbagai penghargaan prestasi antara lain :

Penghargaan tahun 2009

1. Bidang Lingkungan Hidup, berhasil meraih  Penghargaan Langit Biru Kota tahun 2009 atas upaya Pemerintahan Kota Tangerang dalam meningkatkan kualitas udara yang bersih dan sehat seiring dengan program-progam penghijauan dan peningkatan kualitas lingkungan.

2. Piagam Penghargaan Adipura 2009 yang diterima Kota Tangerang untuk Kategori Kota Metropolitan

3. Penghargaan Bidang Pendidikan Agama Dan Keagamaan dari Mentri Agama Republik Indonesia 

4. Pada tahun 2009 Predikat Daerah Berprstasi Terbaik Nasional diraih Pemerintah Kota Tangerang, karena nilai memenuhi kriteria penilaian pencapaian berbagai peningkatan kriteria yang diatas rata-rata nasional.



Penghargaan tahun 2010

1. Penghargaan Piala Adipura yang diterima Kota Tangerang untuk Kategori Kota Metropolitan dari    Presiden Republik Indonesia

2. Penghargaan Kastria Bakti Husada Kartika bidang kesehatan dari Mentri Kesehatan Republik Indonesia atas Kepemimpinan Wali Kota Tangerang dalam mengerahkan dan memperdayakan masyarakat untuk hidup sehat

3. Penghargaan Amal Bhakti Kementerian Agama Republik Indonesia

4. Penghargaan dalam menyusun dan menjanjikan laporan keuangan tahun 2009 dengan pencapaian tertinggi dalam akutansi dan pelaporan keuangan pemerintahan Dari Kementerian Keuangan tahun 2010 

5. Penghargaan atas Laporan Keuangan 2010 dengan Opini  Wajar Tanpa Pengecualian  dari Badan Pemeriksa Keuangan Rapublik Indonesia (BPK RI)

 


Pengharagaan tahun 2011

1. Penghargaan  Adi Upaya Purithama  Dibidang Perumahan, Yang Diberikan Oleh Mentri Perumahan Rakyat Republik Indonesia

2. Penghargaan Dalam Menyusun Dan Menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2010 Dengan Pencapaian Tertinggi Dalam Akutansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintahan Dari Kementerian Keuangan Tahun 2011

3. Penghargaan Atas Laporan Keuangan Tahun 2010 Dengan Opini  Wajar Tanpa Pengecuali  (WTP)   Dari Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)

4. Penghargaan  Swasti Saba Padapa  (Pemantapan) Dari Kementerian Republik Indonesia Sebagai Kota Sehat

5. Penghargaan Kota Terbesih Ketiga Tingkat Nasional Kategori Kota Metropolitan

6. Penghargaan Information And Commuinication Technology (ICT) Pura Tahun 2011 Tingkat Madya , Dari Menteri Komunikasi Dan Informasi (Kominfo), Sebagai Kota Yang Telah Siap Untuk Menghadapi Era Ekonomi Digital

7. Penghargaan Sebagai Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Terbaik Se-Indonesia Dari Presiden Republik Indonesia

8. Penghargaan Layanan Penggadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Kota Tangerang Terbaik Tingkat Nasional Dalam Kategori Jumlah Paket Dan Pagu Anggaran Terbesar

 

Penghargaan tahun 2012

1. Penghargaan Inovatif government awards 2012 dari Kementrian Dalam Negri

2. Penghargaan predikat nasional terbaik dalam Kinerja Kota Otonomi Daerah 2012 dari Kementerian Dalam Negeri

3. Anugerah Pengelolaan Keuangan Terbaik Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI

4. Penghargaan LPSE terbaik untuk kategori  User Support Performance  dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintahan (LKPP)

5. Peringkat Pertama kategori Kota Metropolitan Terbersih dalam Adipura tahun 2012 dari Kementerian Lingkungan Hidup

6. Penghargaan terbaik Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dari Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2012

7. Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan Bidang Pengelolaan Drainase Perkotaan Dari Kementerian Dalam Negeri

8. Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan Bidang Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga Dari Kemeneterian Dalam Negeri

9. Penghargaan Baksyacaraka dalam Pengembangan Iklim Ekonomi Kreatif dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat.



Penghargaan tahun 2013

1. Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) award dari Kementerian Dalam Negeri tahun 2013, diberikan pada 28 Februari 2013

2. Kinerja Pemerintahan Daerah Terbaik Nasional berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), diberikan pada 25 April 2013

3. Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2013 karena berhasil membangun dan mengembangkan sistem digital dalam meningkatkan pelayanan publik, diberikan pada 29 April 2013

4. Anugerah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama enam (6)kali berturut-turut dari Bpk Presiden RI tahun 2012 diberikan pada 27 Mei 2013

5. Penghargaan Adipura Kencana 2013 sebagai Kota Metropolitan Terbersih Nasional, diberikan pada 10 Juni 2013

6. Anugerah Pengelolaan Keuangan Terbaik Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Wakil Presiden RI Boediono, diberikan pada 12 september 2013

7. Penghargaan  Swasti Saba Wiwerda  pada Menteri Kesehatan RI diberikan pada 14 November 2013

8. Kota Tangerang Menerima Penghargaan Langit Biru Untuk Katagori Kota Metropolitan dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup RI, Balthasar Kambuaya, diberikan pada 5 Desember 2013

 

Penghargaan Tahun 2014

1. Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha dari Kemenhub tahun 2014

2. Penghargaan Piala Adipura Kencana dari Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2014

3. Kota Tangerang Raih Penghargaan Kota Berudara Bersih Tingkat ASEAN
Dikutip dari situs resmi Tangerang : www.tangerang.go.id


Kota Tangerang Raih Penghargaan Kota Berudara Bersih ASEAN



TANGERANG (wartamerdeka.com)

Kota Tangerang berhasil meraih penghargaan Asean Environmentally Sustainable City (ESC/ pengelolaan lingkungan kota yang berkelanjutan) Award dengan kategori udara bersih tingkat Asean.

Dalam rilis yang dikirim oleh Bagian Humas dan Protokoler Pemerintah Kota Tangerang disebutkan, penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Tangerang di di Vientien, Laos, semalam, “Benar kami mendapat penghargaan tersebut pada acara Presentations Ceremony for the 3rd ASEAN Environmental Sustainable Cities (ESC) Award and the 2nd Asean Dedicated of Recognition di Vientien, Laos,” terang Kabag Humas dan Protokoler Kota Tangerang Sugiarto Achmad Bagja, tadi pagi.

Selain Kota Tangerang, menurut pria yang biasa disapa Ugy tersebut, Kota Balik Papan juga mendapat penghargaan. Hanya saja kategorinya saja yang berbeda. “Dari seluruh Kota di Indonesia, hanya dua kota yang mendapat penghargaan, yakni Kota Tangerang dan Balik Papan,” tuturnya.(dang)

Dikutip dari : www.wartamerdeka.com



Tuesday, 11 November 2014

KOTA TANGERANG

SEJARAH SINGKAT



Nama Tangerang menurut sumber berita tidak tertulis berasal dari kata “Tangeran”, kata “Tangeran” dalam bahasa Sunda memiliki arti “tanda”. Tangeran di sini berupa tugu yang didirikan sebagai tanda batas wilayah kekuasaan Banten dan VOC, pada waktu itu.

Tangeran tersebut berlokasi dibagian barat Sungai Cisadane (Kampung Grendeng atau tepatnya di ujung jalan Otto Iskandar Dinata sekarang). Tugu tersebut dibangun oleh Pangeran Soegiri, salah satu putra Sultan Ageng Tirtayasa.



Kemudian kata “Tangeran” berubah menjadi “Tangerang” disebabkan pengaruh ucapan dan dialek dari tentara kompeni yang berasal dari Makasar. Orang-orang Makasar tidak mengenal huruf mati, akhirnya kata “Tangeran” berubah menjadi “Tangerang”.

Kalau mau sedikit melongok sejarah ke belakang, dulunya Tangerang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tangerang. Statusnya kemudian ditingkatkan menjadi kota administratif hingga akhirnya ditetapkan sebagai kotamadya pada 27 Februari 1993. Dasar hukumnya Undang Undang Nomor 02 Tahun 1993. Sedangkan hari jadi Kota Tangerang sendiri ditetapkan setiap 28 Februari, dan  sebutan untuk ‘kotamadya’ diganti menjadi 'kota'  berlangsung sejak 2001.

TRADISI DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG

(Foto : Internet)


1. FESTIVAL CISADANE adalah Program Pemerintah Kota Tangerang, sebagai event tahunan diselenggarakan tepian sungai cisadane. Festival Cisadane menampilkan prosesi puncak-puncak kreatifitas daerah yang merefleksikan orisinalitas, kemandirian dan kearifan lokal, merupakan gambaran perjalanan dinamika Kota Tangerang menuju kepada wujud persatuan dan kesatuan NKRI yang kita dambakan.

Sesungguhnya potensi seni dan budaya yang tersebar luas diseluruh wilayah Indonesia berkembang pesat di Kota Tangerang, ini merupakan kekayaan sekaligus kekuatan yang tidak ternilai. Karena keberadaannya, sesama warga masyarakat dari suatu daerah dengan daerah lainnya bisa saling mengenal, memahami dan menghargai satu sama lain, yang berujung pada terpeliharanya toleransi, integritas, rasa persatuan dan kesatuan.

Festival Cisadane secara filososfis dan historis lahir dari adanya upacara  Pe’cun atau lomba Perahu Naga.  Pe’cun secara harfiah berarti mendayung perahu, yang dilatar belakangi oleh sebuah sejarah seorang pejabat negeri Cho Dinasti Ciu di negeri Tiongkok yang bernama Khut Guan, Pejabat yang jujur, setia kepada negara dan sangat disegani. Didalam perjalanan kepemimpinannya beliau difitnah oleh lawan politiknya  dan akhirnya diasingkan oleh Negara. Dipengasingan  Khut Guan sangat sedih melihat Negara mengalami kehancuran semenjak ditinggalkannya, hingga akhirnya beliau memutuskan untuk terjun ke sungai dengan mengikat batu besar ketubuh lalu menenggelamkan diri kedalam sungai.



(Foto : Internet)

Perayaan Peh Cun juga memiliki atraksi menarik yaitu menegakkan telur. Kegiatan tersebut dilangsungkan pada waktu Toan Ngo, antara pukul 11.00-13.00. Toan Ngo disebut-sebut sarat dengan daya magis. Telur dapat berdiri tegak lurus di salah satu ujung runcingnya karena kekuatan gaib. Tetapi sebenarnya fenomena telur berdiri tegak tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah. Pada saat itu, matahari sedang berada di titik kulminasi terdekat dengan bumi sehingga gaya gravitasi matahari terhadap bumi lebih besar.

(Foto : Internet)

Acara puncak ditandai dengan ritual melepaskan bebek ke sungai. Hal tersebut melambangkan pembebasan kesialan sehingga dapat hidup dengan damai. Setelah itu, digelar lomba perahu naga. Ada empat perahu yang ditampilkan yaitu dua perahu naga (liong) serta dua perahu pakpak berwarna merah dan hijau. Perahu-perahu keramat itu dibuat tahun 1912.

(Foto : Internet)

Di Tangerang lomba Pe’cun ini sudah mentradisi sejak puluhan tahun silam dengan sungai Cisadane sebagai tempat penyelenggaraan berlangsung dan sangat meriah, selain dari pada itu Pe’cun merupakan salah satu bentuk keanekaragaman budaya di Indonesia yang memiliki nilai kepahlawanan dan semangat dalam bingkai persatuan dan kesatuan masyarakat Tangerang khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Dalam Perkembangannya berbagai repertoar karya seni budaya dalam suatu kesatuan penampilan juga merupakan wujud kerukunan masyarakat dalam mengungkapkan kegembiraan, kebahagiaan, dan puji syukur atas karunia kemerdekaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Kehadiran ragam potensi karya seni dan budaya.perwakilan sentra-sentra seni budaya diseluruh wilayah di Kota Tangerang, juga merupakan wahana ekspresi, apresiasi sekaligus prestasi bagi para pelaku budaya, Kebanggaan terhadap karya dan kreasi seni budaya sendiri, hendaknya selalu kita kembangkan sebagai pemicu tegaknya harkat dan martabat Bangsa.

Keterwakilan Kecamatan/Kelurahan serta sentra-sentra seni budaya diseluruh wilayah Kota Tangerang, dimungkinkan ribuan orang setiap harinya akan hadir dan tumpah ruah untuk menyaksikan dan menyimak penampilan atraksi seni,  gerak tari, musik, tata busana, dan kuliner khas Tangerang serta berbagai repertoar karya seni budaya daerah, yang mencerminkan keanekaragaman (akulturasi) dan dinamika masyarakat Kota Tangerang.

Dengan harapan penyelenggaraan Festival Cisadane  dari waktu ke waktu mendapat apresiasi dan kesan positif dari masyarakat Tangerang dan sekitarnya. Penyelenggaraan festival Cisadane Kota Tangerang sebagai even tahunan, menjadi unggulan sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan Lokal, Regional dan Internasional ke Kota Tangerang.

Festival Cisadane juga dimeriahkan dengan pertunjukan kembang api dan sinar laser. Nuansa Cina semakin terasa dengan dipasangnya 300 lampion warna-warni. Biasanya, festival juga diikuti dengan lomba dayung tingkat nasional dan lomba perahu hias. Ada pula pameran produk kuliner khas Cina Benteng (sebutan warga Tionghoa di Kota Tangerang) serta pertunjukan seni seperti barongsai dan tari naga. Ada pula penampilan kesenian khas misalnya Gambang Kromong.


Festival ini merupakan wujud apreasiasi kreativitas seni budaya dari berbagai daerah baik lokal maupun internasional. Berbagai macam acara pagelaran seni dan budaya bertumpah ruah menjadi satu, baik seni dan budaya tradisional maupun kontemporer. 


Sungguh menarik, Festival Cisadane ini bagaikan sebuah refleksi perbedaan kebudayaan dan etnis yang terintegrasi dalam sebuah kearifan lokal ( local wisdom ). Hal ini menunjukkan bahwasannya masyarakat kota Tangerang merupakan masyarakat multikultural yang berakhlakul karimah sesuai dengan slogannya. Berbagai etnis hidup damai, saling menghargai dan toleransi yang tinggi terhadap perbedaan. 



Festival Cisadane wujud integrasi dalam dalam sebuah kearifan lokal ... 

2. TARI LENGGANG CISADANE


(Foto : hellotangerang.com)

Menurut Muhammad Yunus Sanusi, pencipta tarian baru Lenggang Cisadane, tarian ini merupakan perpaduan musik, tari dan busana yang disarikan dari kebudayaan-kebudayaan Jawa, Sunda, Betawi, Cina dan Arab. Lenggang Cisadane merupakan perpaduan harmonisasi musik, gerak dan busana yang indah dan dipadankan dalam tarian, Lenggang Cisadane disebutkannya kaya musik pengiring yang memadukan unsur bunyi gamelan dan marawis.


Seni tari ini juga sarat sentuhan rebana. Tarian ini diiringi 13 orang yang mencirikan jumlah kecamatan di Kota Tangerang, pasalnya baru pada 2011 yang lalu diciptakan dan juga diresmikan oleh Dinas Pemuda Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tangerang sebagai tari Tradisional kota Industri ini. Tarian ini mengilustrasikan kecantikan dan kelincahan gadis-gadis yang ada dikota ini. Unsur sopan santun dalam menyambut tamu juga ditampilkan, sangat lengkap untuk menggambarkan karakteristik masyarakat di kota Tangerang ini.


MAKANAN KHAS KOTA TANGERANG

1. LAKSA TANGERANG

( Foto : Dokumen Pribadi)

Laksa adalah makanan khas kota Tangerang yang penuh cita rasa. Kawasan Kuliner Laksa terletak di Jalan Jendral Sudirman depan Lembaga Permasyarakatan ( LP ) wanita kota Tangerang, tepatnya dibelakang Novotel Tangcity. Jika Anda berkunjung ke kota Tangerang, Anda wajib berkunjung ke kawasan Taman Jajan Laksa.

Laksa adalah makanan berbahan dasar beras pera yang diproses melalui metode konvensional dan waktu pembuatan yang cukup lama berkisar tiga sampai dengan lima jam. Beras pera diperes hingga kandungan air dalam beras tersebut kering, kemudian beras dibuat tepung untuk selanjutnya dibuat adonan dan dicetak dengan alat konvensional, hingga membentuk seperti mie lurus berwarna putih. Pada tahap akhir, laksa direbus hingga matang.







(Foto : Dokumen Pribadi)
Laksa mantap untuk dinikmati menggunakan kuah santan yang khas dengan bahan dasar rempah – rempah asli Indonesia. Selain itu, ketika laksa berada didalam rongga mulut Anda, Anda dapat merasakan cita rasa krispi dari parutan kelapa yang digoreng lalu dilarutkan kedalam santan dengan bumbu kunyit. Jika Anda, hobi dengan makanan pedas, Anda dapat menambahkan sambal kedalam kuah laksa tersebut. Hmmm ... yummy bukan?

(Foto : Dokumen Pribadi)

Tak perlu merogoh kocek yang cukup dalam, karena harganya yang cukup terjangkau untuk semua kalangan. Untuk menikmati cita rasa laksa, Anda hanya cukup mengeluarkan uang sebesar Rp. 6.000,- ( enam ribu rupiah ) setiap porsi. Jika menggunakan telor ayam rebus Anda cukup membayar Rp. 9.000,-. Per porsi. Bagi Anda, penikmat jeroan ayam, laksa dapat ditambahkan ati ayam dengan harga Rp. 10.000,- per porsi. Potongan daging ayam pun dapat ditambahkan untuk melengkapi menu spesial ini, Anda cukup mengeluarkan uang sebesar Rp. 16.000,- per porsi.

2. KECAP BENTENG



(Foto : Obendon.com)

Usaha rumahan yang dirintis oleh Teng Hay Soey ini, sampai hari ini  pengolahannya  masih dilakukan dengan cara tradisional di satu rumah yang sudah dimakan usia yang mereka sebut pabrik. Kecap SH, orang biasa menyebutnya demikian, adalah “adik” kecap tulen. Kecap SH (= Siong Hin) adalah kecap dari pabrik kecap yang dirintis oleh Lo Tjit Siong pada 1920. Kecap manis sangat cocok untuk segala jenis makanan seperti sate, nasi goreng, mie goreng, bubur ayam dll.


EKSPLORASI TEMPAT WISATA DI KOTA TANGERANG


1. SITU CIPONDOH






( Foto : Kompas.com)

Situ atau Danau Cipondoh berlokasi di Jalan Kyai Haji Hasyim Ashari, Kota Tangerang. Objek wisata yang dikelola oleh Forum Masyarakat Untuk Pelestarian dan Pengembangan Situ Cipondoh (FORMASI) itu memiliki fasilitas permainan yang lengkap. Biaya masuk ke situ cipondoh ini kisaran Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000 per orang. 




Danau ini, dikelilingi oleh pohon yang rindang, tempat bersantai dan tempat bermain untuk anak – anak dengan fasilitas ayunan, perosotan dan kereta mini. Situ Cipondoh dilengkapi dengan wahana permainan air seperti sepeda air, perahu boat, bebek – bebekan. Bagi Anda, para pecinta ketinggian, Danau Cipondoh juga menyediakan permainan flying fox dengan biaya sebesar Rp. 15.000 hingga Rp. 20.000,-. Selain itu, Danau Cipondoh juga menjadi tempat favorit bagi para pengunjung yang memiliki hobi memancing. Setelah Anda, refreshing dengan wahana yang ada, Anda dapat menikmati santapan disekitar danau seperti otak – otak, siomay, nasi goreng, pempek Palembang, Mie Aceh dan lain – lain. Hidangan makanan tersebut dapat Anda nikmati dengan harga terjangkau dan lezat. Yummy ... hati riang perut kenyang!! 


2. DERMAGA TEMPAT PELELANGAN IKAN TANJUNG PASIR 

( Foto : Dokumen Pribadi)

Tempat Pelelangan Ikan Tanjung Pasir ini terletak di Desa Tanjung Pasir, Teluk Naga, Tangerang sekitar 5 kilometer dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang. Jika Anda berwisata ke Tanjung Pasir, Anda dapat menyewa perahu untuk menyeberang ke Pulau Untung Jawa dengan biaya Rp. 20.000,- per orang.  Di Pulau Untung Jawa, Anda dapat bermain wahana air seperti berenang dilaut, berjemur, banana boat, diving, surfing, speed boat memancing dan lain – lain. Selain itu, warga sekitar menyediakan jasa penyewaan rumah sebagai penginapan dengan biaya terjangkau. Di desa Tanjung Pasir ini juga Anda dapat berwisata ke tempat penangkaran buaya di Taman Buaya Tanjung Pasir, Jl. Tanjung Pasir, 19,3 km dari Kelenteng Tjo Soe Kong. 


3. DESA SOLEAR CISOKA 




Terletak di Desa Solear Kecamatan Cisoka. Objek wisata ini berada ditengah hutan Solear yang dihuni oleh fauna khas hutan ini, yakni sejenis Monyet Macca yang jumlahnya (konon) tidak pernah bertambah atau berkurang, sebanyak 32 ekor. dilengkapi sejumlah kios dan warung makan yang menyajikan makanan tradisional.


4. STADION BENTENG TANGERANG




Stadion Benteng Tangerang terletak di Jalan TMP Taruna. Mengapa dinamakan Stadion Benteng? Sesuai dengan julukan Kota Tangerang sebagai Kota Benteng, sehingga istilah benteng ini lekat kaitannya dengan masyarakat Tangerang. Stadion ini diresmikan pada tanggal 11 Januari 1989. Luas bangunan 4000 meter persegi dengan kapasitas 25.000 penonton baik tribun maupun VIP. Stadion ini merupakan home base Persita dan Persikota Tangerang. 



WISATA RELIGI DI KOTA TANGERANG


1. MASJID PINTU SERIBU 






( Foto : Dokumen Pribadi)




Di Kota Tangerang, Banten terdapat Masjid Pintu Seribu Nurul Yakin di Kampung Bayur Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk kota Tangerang. Masjid yang didirikan tahun 1960 oleh al Faqir Mahdi asal Batu Ceper, Tangerang, ini memiliki daya tarik tersendiri sebagai objek wisata religius karena keunikan arsitektur bangunan dan cerita yang didalamnya. Masjid ini mempunyai banyak sekali pintu, orang yang masuk Masjid ini akan sulit keluar melalui pintu yang sama. 


2. MASJID RAYA AL AZHOM 





Masjid ini terletak di Jalan Satria Sudirman No. 1Bentuk dan desain arsitektur masjid ini unik, dengan atap gedung berbentuk melengkung tanpa tiang tengah. Inilah satu-satunya Masjid di Indonesia yang dibangun dengan desain arsitektur tanpa tiang. Di dalamnya terdapat sebuah bedug terbesar di Indonesia yang menjadi salah satu ciri khas Masjid Raya Al A’Zhom. Dibangun diatas tanah seluas 2,225 hektar dengan luas bangunan 5.775 m2 terdiri dari lantai bawah 4.845,08 M2 dan lantai atas 909.92 M2 berkapasitas 15.000 jemaah, berfungsi bukan semata tempat beribadah sholat, tetapi juga sebagai pusat penyiaran pengkajian dan pusat Informasi dan kegiatan sosial.

3. MUSEUM BENTENG HERITAGE



( Foto : Kompasiana.com)

Museum yang dibangun pada tahun 2009 dan diresmikan pada tanggal 11 November 2011 oleh Udaya Halim hasil restorasi bangunan yang telah ada tanpa mengurangi keaslian bangunan ini. Dimuseum ini banyak terdapat kumpulan koleksi botol kecap Benteng yang diproduksi di Tangerang, ornamen dan artefak sejarah etnis Tionghoa Tangerang atau sering disebut Cina Benteng. Museum ini terletak di kota Benteng, Tangerang, tepatnya di Jalan Cilame No 18 Pasar Lama Tangerang. Jika Anda ingin berkunjung ke tempat ini, Anda cukup membayar sebesar Rp. 20.000,- untuk dewasa, Rp. 15.000,- untuk mahasiswa dan Rp. 50.000,- untuk turis asing. 




TEMPAT BERSEJARAH DI KOTA TANGERANG


1. BENDUNGAN PINTU SEPULUH TANGERANG 



(Foto : Kompasiana.com)

Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane atau sering disebut Bendungan Pintu Air Sepuluh. Bendungan ini terletak di Jalan K.S. Tubun Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang. Letak Geografis bendungan berada di 106.37'42.2"BT dan 06.09'34.6"LS. Bendungan Pintu Air Sepuluh memiliki sepuluh buah pintu air yang lebarnya masing-masing sepuluh meter. 


Konstruksi beton sepanjang 125 meter yang merentang di sungai Cisadane ini dibangun penguasa Belanda pada tahun 1927 dan mulai digunakan tahun 1932. Bendungan Pintu Air Sepuluh ini digunakan untuk diolah menjadi air minum dan mengairi areal persawahan seluas 40.000 ha lebih yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kabupaten Serang dan DKI Jakarta. 


Pintu-pintu air ini masih digerakkan oleh mesin-mesin tua HEMAAF warisan Belanda berkekuatan 6000 Watt yang seusia dengan umur bendungan pintu air sepuluh ini. Ada lima buah mesin penggerak pintu yang masing-masing menggerakkan dua buah pintu air.


2. PERKAMPUNGAN CINA 


Banten memiliki banyak pecinan (perkampungan Cina) yang tersebar di sejumlah daerah, salah satunya di wilayah Kecamatan Teluk Naga sebagai tempat pertama yang didatangi orang Tionghoa yang dipimpin Tjien Tjie Lung (Halung). Mereka mendarat melalui Muara Sungai Cisadane yang sekarang Populer di beri nama Teluk Naga pada tahun 1407. Di daerah inilah kini terdapat beberapa Vihara dan Klenteng, tempat peribadatan agama Budha dan Konghucu. 


Pecinan dan Vihara juga terdapat di Tegal Pasir (kali Pasir), Sukasari Tangerang, daerah yang menjadi tempat pendaratan orang Tionghoa gelombang kedua yang diusir oleh VOC dari Batavia tahun 1740. Di sinilah kemudian Pemerintah Hindia Belanda mendirikan perkampungan Tionghoa yang dikenal dengan nama Petak Sembilan. Para penghuni Perkampungan Petak Sembilan secara gotong royong mendirikan sebuah Kelenteng pada tahun 1684 yang di beri nama Kelenteng Boen San Bio atau vihara Nimmala. Kelenteng ini diyakini sebagai salah satu kelenteng tertua di Indonesia dan hingga saat ini banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah.



TANGERANG SEBAGAI PINTU MASUK INDONESIA


BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA 





Pintu gerbang masuk ke kota Tangerang adalah Bandara, baik turis domestik maupun internasional. Ketika Anda menginjakkan kaki di Bandara Soekarno Hatta, maka Anda memulai langkah Anda dari Kota Benteng Tangerang. Bandar Udara Soekarno Hatta terletak di Cengkareng, Tangerang, Banten. Proses penamaan bandara ini sesuai dengan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama, sang proklamator, Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Bandara Soekarno Hatta memiliki luas 18 Km2. Bandara Soekarno Hatta beroperasi tahun 1985 dan dikelola oleh PT. Angkasa Pura II. 






Patung proklamator Soekarno Hatta merupakan ikon saat Anda memasuki pintu gerbang Bandara Soekarno Hatta. Patung sang proklamator ini diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) pada tanggal 29 Agustus 2008. Patung ini memiliki tinggi 7,8 meter dan dasar pijakan patung setinggi 4,8 meter. Semoga jasa founding father selalu dikenang sepanjang zaman.




Masih banyak hal hal lain mengenai kota Tangerang, namun terasa kurang jika kita tidak mengetahui Hotel atau tempat bermalam di Tangerang, maka dari itu penulis memberikan informasi mengenai Hotel yang ada di wilayah Kota Tangerang. Silakan KLIK DISINI untuk mengetahui info Hotel yang ada. 


Selain itu penulis akan membahas mengenai Kota Tangerang Selatan di Postingan Selanjutnya. Silakan KLIK DISINI untuk pembahasan mengenai Kota Tangerang Selatan.



Kota Tangerang juga banyak meraih penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional, jika anda ingin mengetahui penghargaan yang diraih Kota Tangerang silakan KLIK DISINI.

KOTA TANGERANG SELATAN


KOTA TANGERANG SELATAN
CERDAS, MODERN, RELIGIUS




SEJARAH TERBENTUKNYA KOTA TANGSEL

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008. Pembentukan daerah otonom baru tersebut, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang, dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. 

Dengan 36 kecamatan luas wilayah + 1.159,05 km2 dan jumlah penduduk lebih dari tiga juta orang, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Tangerang dirasakan belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom baru, yaitu Kota Tangerang Selatan, sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106°38’ – 106°47’ Bujur Timur dan 06°13’30” – 06°22’30” LintangSelatan dan secara administratif terdiri dari 7 kecamatan, 49 kelurahan dan 5 desa dengan luas wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha. Visi Kota Tangerang Selatan adalah : 
“Terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri”.


BSD CITY SEBAGAI IKON KOTA MANDIRI DAN UNGGUL



Kota BSD atau lekat yang sering kita dengar dengan singkatan Bumi Serpong Damai adalah kota mandiri yang terletak di Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan. Bumi Serpong Damai dikelola oleh pihak developer Sinar Mas Land yang bekerja dibidang property. Slogan BSD City adalah “Big City Big Opportunity”. Slogan ini guna mempromosikan kota BSD. Sebagai kota yang mandiri, kota BSD lebih mengacu pada proyek pengembangan dibidang Residensial, Komersial dan Office Park.

Kawasan residensial kota BSD menawarkan perumahan mewah dan megah dengan fasilitas yang lengkap dan akses transportasi yang mudah yaitu Residence One, dekat dengan sekolah Binus School, pusat perbelanjaan BSD Plaza, ITC BSD, BSD Junction dan Rumah Sakit Medika BSD. Kemudian, kawasan perumahan elite selanjutnya adalah Anggrek Loka, Nusa Loka dan Puspita Loka yang dekat dengan sekolah Al Azhar BSD, Cikal Harapan BSD, Stella Maris BSD, Santa Ursulla BSD, Saint Jhon School, Sinar Mas School dan pusat perbelanjaan ITC BSD, Teras Kota, Giant BSD, BSD Square serta Rumah Sakit Eka Hospital. Kawasan perumahan elite berikutnya adalah Perumahan Damai Indah Golf yang dekat dengan sekolah dan pusat perbelanjaan Mall WTC Matahari, Giant Villa Melati Mas dan kawasan wisata menarik Ocean Park dengan luas sekitar 7,5 hektar.

Sesuai dengan slogan kota BSD “Big City Big Opprotunity”, BSD menjadi kawasan komersial yang dilengkapi dengan akses transportasi yang mudah seperti Feeder Busway Trans BSD City dengan rute area Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat yang menunjang aksesibilitas dan mobilitas official park di BSD seperti German Center, Wisma BCA, Komplek Pergudangan Taman Tekno BSD, BFI Finance dan Sinar Mas Land.

Selain mengacu pada proses pembangunan dibidang komersial, office park dan residensial, kota BSD juga mengembangkan pembangunan dibidang pendidikan yang ditandai dengan adanya sekolah dan universitas dengan standar pendidikan yang bertaraf Internasional seperti Stella Maris School, Santa Ursula, Binus School, Al Azhar, Saint Jhon School, Universitas Prasetya Mulya BSD, Swiss German University ( SGU ), Universitas Multimedia Nusantara ( UMN ).

 

Ikon Kota BSD City yang menarik adalah Air Mancur BSD City di Jalan Pahlawan Seribu tepat berada diseberang BSD Plaza dan Perumahan Damai Indah Golf. Jika malam hari, gemercik air seakan menari bersama dengan pendar cahaya lampu kendaraan. Sungguh pemandangan yang indah.






EKSPLORASI TEMPAT WISATA BERSEJARAH DI KOTA TANGERANG SELATAN

1. MONUMEN LENGKONG






( Foto : Dokumen Pribadi )


Tempat peringatan bersejarah di kota Tangerang Selatan  adalah Monumen Lengkong. Monumen ini terletak di dekat air mancur BSD belakang Mc Donald, sebelah kiri jalan menuju Perumahan Damai Indah Golf. Monumen tersebut merupakan salah satu tempat bersejarah yang didirikan untuk memperingati Peristiwa Pertempuran Lengkong 25 Januari 1946.

Pada pertempuran di bekas markas tentara Jepang di Desa Lengkong tersebut, 34 taruna dan tiga perwira dari Resimen IV Tangerang gugur. Monumen yang dibangun berdampingan dengan Taman Daan Mogot itu berdiri tahun 1993 di atas lahan seluas 500 meter persegi. Pada dinding prasasti monumen terukir nama-nama taruna dan perwira yang gugur pada peristiwa pertempuran Lengkong. Sedangkan di dalam museumnya, terpampang foto-foto perjuangan para taruna militer di Indonesia berserta akademinya. Dan tidak jauh dari Taman Daan Mogot terdapat rumah adat betawi yang menarik.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu yang menetapkan peristiwa pertempuran Lengkong di Tangerang, 25 Januari 1946, sebagai Hari Bakti Taruna Akademi Militer. Hal itu dituangkan lewat Surat Telegram KSAD Nomor ST/12/2005 bertanggal 7 Januari 2005. Hal tersebut, dikarenakan peristiwa tersebut merupakan catatan sejarah AKMIL( Akademi Militer) kini berada di Magelang yang sebelumnya AMT (Akademi Tangerang)

2.TAMAN MAKAM PAHLAWAN SERIBU



Taman Makam Pahlawan Seribu terletak di Jalan Raya Puspiptek atau Jalan Raya Taman Makam Pahlawan (TMP) Seribu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dan tak jauh dari Komplek Pergudangan Taman Tekno di BSD City dan pasar tradisional Serpong, Jika dari arah Muncul berada disebelah kiri jalan. Dengan luas 9.835 M2. Ada 240 jenazah disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Seribu ini. Sebelumnya, Taman Makam Pahlawan Seribu ini terletak di Pertigaan Kecamatan Cisauk atau lebih dikenal Pasar Lebak Tangerang, sebagai titik pertempuran antara warga masyarakat Banten dan Belanda pada tanggal 26 Mei 1946. Pesatnya pembangunan area komersial, kemudian makam itu dipindahkan ke Jalan Raya Puspiptek.

Di monumen daftar nama-nama para pahlawan di TMP ini, terdapat 151 nama pahlawan, dan sisanya, sebanyak 87 makam tertulis sebagai Pahlawan Tak Dikenal. Adapun tambahan 2 makam ‘baru’, posisinya saling berdampingan, dan terletak di sebelah kiri monumen segitiga yang bentuknya mirip ujung senjata tombak. Kedua makam itu atas nama almarhum H E Mugni Sastradipura bin H Asnawi (wafat pada 31 Januari 2000) , seorang personil militer yang pangkat terakhirnya adalah Kolonel (purnawirawan), dan di sebelahnya persis adalah makam almarhumah Hj Ratnaningsih Mugni binti Samsuri Parta Supadma (wafat pada 7 April 2003). Makam pasangan suami istri ini, tak lain adalah merupakan makam orang tua dari Wakil Walikota Tangsel periode 2011-2016, H Benyamin Davnie.

Di atas daftar nama para pahlawan pada monumen itu tertulis kalimat: Disinilah Peristirahatan Kami Terakhir Setelah Menunaikan Dharma Bhakti Pada Tanggal 26 Mei 1946. Sementara dibawah nama-nama pahlawan tersebut dipasang prasasti peresmian TMP Seribu Serpong yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, R. Nuriana, tertanggal 22 Agustus 1996.

Makam ini seakan menjadi saksi bisu perjuangan warga masyarakat Banten terhadap penjajahan kolonial Belanda. Seluruh makam di Taman Makam Pahlawan Seribu ini, dicat berwarna putih dan dengan ujung batu nisan lancip layaknya bambu runcing yang digunakan para pejuang dari Maja, Serpong, Rangkas Bitung dan Tenjo untuk melawan para penjajah Belanda. Ujung batu nisan dicat berwarna merah. Dua warna ini digunakan sebagai perlambang perjuangan dan kesucian niat dan hati untuk mempertahankan kemerdekaan.

Jika Anda berziarah ke Taman Makam ini, Anda akan merasakan suasana yang cukup damai, suci dan gagah karena makam ini jauh lebih terawat dan bersih. Jadi, Anda tak usah sungkan untuk berziarah ke makam ini. Karena disinilah ribuan pahlawan gugur di medan tempur. Bukankah sang proklamator Soekarno mengatakan bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah bangsanya”. Jadi, perjuangan mereka tidak hanya tercatat dalam buku sejarah.

Pahlawanku, jasamu akan selalu dikenang sepanjang zaman ...

3. TAMAN MAKAM TUMENGGUNG ARYA WANGSAKARA



(Foto : Dokumen Pribadi)


Taman Makam Tumenggung Arya Wangsakara terletak di kampung Lengkong Kyai, Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Tangerang. Menurut sejarah, dulunya wilayah Tangerang, Jasinga dan Lebak adalah daerah kemaulanaan Kesultanan Banten. Arya Wangsakara adalah salah satu pahlawan pertempuran dalam melawan Belanda pada tahun 1720, sekaligus pendiri Tangerang. Arya Wangsakara melakukan penyebaran islam didaerah Lengkong Kulon ini melalui pesantren dan tempat pendidikan islam lainnya di tepian sungai Cisadane. Taman Makam Pahlawan Arya Wangsakara ini memiliki luas 3,5 hektar. Masuk dari pintu gerbang dan menuruni tangga, Anda akan melihat tugu monumen dan tiang bendera terpancang gagah dan kuat. Selain itu, ada pendopo yang berdiri kokoh. Terkadang, pendopo tersebut dijadikan sebagai tempat pameran seni kaligrafi hasil karya warga Lengkong Kulon. Proses peradaban agama islam didaerah Lengkong Kulon ini sangat pesat yang ditandai dengan banyaknya para penulis mushab Al Quran, para hafidz Al Quran dan hasil karya seni kaligrafi. Sampai saat ini, Tempat Pemakaman Pahlawan Aria Wangsakara masih dalam proses perencanaan pembangunan museum dan cagar budaya kota Tangerang.

Kelak, tempat ini akan menggoreskan proses perjalanan sejarah bangsa yang mulai terlupakan.

4. KERAMAT TAJUG SERPONG



(Foto : Dokumen Pribadi)

Bagi warga Cilenggang, Serpong, Makam Keramat Tajug adalah tempat yang penting dalam perkembangan sejarah penyebaran Islam. Karena ditempat inilah, Raden Muhammad Atief dimakamkan. Raden Muhammad Atief atau Tubagus Atief  adalah salah satu dari panglima perang Kerajaan Banten, anak dari  Sultan Ageng Tirtayasa. Beliau mendapatkan tugas untuk membantu rakyat di Tangerang tepatnya di Benteng Selatan dalam melawan penjajahan Belanda sekaligus menyiarkan agama Islam. Beliau diberi gelar Tubagus Wetan. Tubagus Atief mempersunting  Siti Almiyah wanita asli Desa Cilenggang dengan mas kawinnya Masjid Jami Al Ikhlas (dahulu Surau atau Tajug) yang sekarang masih berdiri. Dalam wasiatnya sebelum beliau wafat, beliau berpesan agar dimakamkan didalam surau atau tajug. Asal muasal Gunung Puyuh Kramat Tajug. Dahulu Surau atau Tajug yang didirikan oleh Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) berdiri ditanah yang datar dan dikelilingi oleh persawahan. Ketika Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) dimakamkan di dalam Surau ini sesuai dengan wasiatnya, sebelumnya adik beliau Ratu Ayu juga dimakamkan disini. Maka lama kelamaan tanah yang tadinya datar berubah semakin meninggi yang sekarang dikenal oleh sebagian orang sebagai Gunung Puyuh. Tidak banyak orang mengetahui hal ini selain dari anak cucu keturunan Raden Muhammad Atief atau lebih dikenal sebagai Tugabus (Tb) Atief. Luas Gunung Puyuh ini diperkirakan sekarang mencapai sekitar dua hektar. Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) menikah dengan Siti Almiyah memiliki empat putra yaitu :

Tubagus (Tb) Romadhon (dimakamkan di Kalipasir – Tangerang)
Tubagus (Tb) Arfah (dimakamkan di Kramat Tajug – Desa Cilenggang)
Tubagus (Tb) Raje (dimakamkan di Desa Kadubumbang – Cimanuk, Pandeglang)
Tubagus (Tb) Arja (dimakamkan di Gunung Sindur – Desa Jampang)

Untuk menjaga kelestarian dari Kramat Tajug ini telah didirikan Yayasan Tubagus Atief yang diketuai oleh H. Tubagus (Tb) Imammudin dan juga Paguyuban Keluarga Muhammad Atief yang diketuai oleh H. Tubagus (Tb) Muin Basyuni dan Sekertaris Umumnya Tubagus (Tb) Moh. Sholeh Sutisna atau lebih dikenal dengan panggilan Sos Rendra. Sampai saat ini ritual ziarah masih sering dilakukan oleh keluarga dari Kramat Tajug. Setiap minggu ketiga pada setiap bulannya H. Tubagus Imammudin yang juga Ketua dari Yayasan Tubagus Atief memimpin sekitar 300 orang dari keturunan Kramat Tajug untuk ziarah dan tahlil. Dan setiap tanggal empat belas di bulan Maulid diadakan pencucian benda-benda milik dari Raden Muhammad Atief atau Tubagus (Tb) Atief. Sampai sekarangpun masih banyak dari warga disekitar Desa Cilenggang dan masyarakat umum bahkan dari luar jawapun banyak yang datang untuk melakukan ziarah dan tirakat di Kramat Tajug.

5. KELENTENG BOEN HAY BIO
 (Foto : Dokumen Pribadi)

Kelenteng ini terletak di Jalan Pasar Lama, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan. Tepatnya didepan sekolah SMP Negeri 1 Tangerang Selatan dekat dengan pertigaan Cisauk. Jika kearah Pasar Serpong, kelenteng ini berada disebelah kanan setelah Keramat Tajug. Kelenteng ini dibangun pada tahun 1694. Kelenteng ini  merupakan salah satu kelenteng tertua di Tangerang Raya setelah kelenteng Boen San Bio dan Boen Tek Bio. Kelenteng ini dihiasi dengan ornamen khas Tiongkok dan dipintu gerbang terdapat patung kepiting raksasa.

6. OCEAN PARK BSD CITY


Ocean Park BSD City adalah wisata wahana air yang dibangun 9 Desember 2006 dengan luas 8,5 hektar dikawasan BSD City tepatnya Jl. Pahlawan Seribu CBD Area Phone : (021) 537 0009, samping Hotel Grand Zuri BSD City. Gurita raksasa merupakan ikon yang unik waterpark ini. Ocean Park  dilengkapi dengan fasilitas kolam ombak, kolam arus, pijat air terjun, Carribean River, Slide Tower, meluncur ( slide and fun ) dan wahana air lainnya. Waterpark ini memiliki kapasitas maksimum 12.000 orang. Ocean Park beroperasi Senin sampai dengan Jum’at 11.00 – 19.00 WIB, Sabtu dan Minggu mulai pukul 07.00 – 19.00 WIB.

EVENT DI TANGERANG SELATAN

PESTA RAKYAT

Event ini diadakan ketika kota Tangerang Selatan merayakan ulang tahun. Dalam event ini pemerintah mengadakan berbagai macam acara bagi masyarakat kota Tangerang Selatan, mulai dari olah raga, bazzar, lomba, hingga pertunjukan band terkenal.


 


(Foto : Dokumen Pribadi )

Semoga artikel ini bisa membantu untuk menambah wawasan pembaca mengenai Kota Tangerang Selatan dan penulis sebagai masyarakat Kota Tangerang Selatan selalu mendukung pemerintah kota agar bisa mewujudkan  Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri.


Salam Sejahtera