Perkembangan teknologi disruptif
di era milenial telah membentuk nilai budaya yang baru, salah satunya ialah sistem
jual beli. Hubungan transaksional produk dan komoditas didunia online yang kian
ramai menjadikan pasar digital sebagai pilihan untuk berbelanja. Hanya melalui
layar gadget, pembeli dapat memesan
barang sesuai dengan kebutuhan dan diantar ke tempat tujuan sesuai waktu yang
telah ditentukan. Mudah sekali bukan? Selain itu, aktivitas belanja online ini dapat dilakukan kapanpun dan
dimanapun Anda berada. Kebutuhan dapat terpenuhi tanpa mengurangi kualitas
kerja dan rutinitas Anda. Kemampuan inilah yang membuat pasar digital makin
diminati oleh masyarakat. Dilansir dari media
daring katadata.co.id, transaksi e-commerce
mengalami peningkatan yang sangat pesat dimulai dari angka Rp. 25,1 triliun
pada tahun 2014, Rp. 69,8 triliun pada tahun 2016 dan kenaikan yang sangat
signifikan terjadi pada tahun 2018 hingga mencapai Rp.144,1 triliun. Angka yang
sangat fantastis! Ditambah lagi dengan kemeriahan event Harbolnas atau hari belanja online
nasional yang diadakan pada tahun 2017 tepat pada tanggal 12 bulan 12. Diskon
harbolnas ini semakin memicu masyarakat untuk membanjiri pasar digital secara
nasional. Publik heboh dengan diskon produk yang gila-gilaan. Euforia ini
memberikan kontribusi peningkatan angka
42% dari hasil sebelumnya. Bagi sebagian besar pengusaha, fenomena ini bagaikan
peluang emas untuk memperoleh daya beli secara massif.Jadi, para entrepreneur dan pengusaha sudah saatnya Go Online. Karena
pasar digital mampu mensuplai segala kebutuhan publik secara cepat dengan
persaingan harga yang super ketat. Pesaing dibalik layar kaca ini mulai
menguasai dunia e-commerce. Apakah
Anda hanya telur menjadi telur diujung tanduk? Siap atau tidak siap, perubahan
akan terus terjadi baik secara evolutif dan revolutif. Siapa yang mampu
bertahan, dia adalah pemenangnya. Beberapa konsep yang dapat
digunakan untuk menghadapi persaingan pasar digital adalah sebagai berikut : 1.Konsep
B2B 2.Konsep
B2C 3.Konsep
C2C Konsep B2B adalah kepanjangan
dari Business To Business. Pola
hubungan interaksi digital dibentuk dari entitas bisnis satu kepada bisnis
lainnya. Direktori bisnis ini dapat membantu Anda mengembangkan orientasi
produk dalam skala internasional diantaranya adalah Indotrading, Indonetwork
dan Alibaba International. Dunia digital akan memperkenalkan perusahaan Anda
secara professional kepada perusahaan lain melalui website dan lain-lain.
Contoh dari implementasi konsep ini adalah link berikut ini : https://www.indonetwork.co.id/search/?q=multigrafika%20global&type=1
. Website ini : www.cetakkarturfid.com
ini merupakan salah satu web PT. Multigrafika Global yang memiliki segmen pasar
global yang sangat luas dibidang teknologi. Direktori bisnis yang digunakan
adalah indonetwork guna membentuk brand
awareness bagi publik. Produk dan jasa yang disediakan adalah Blank Card PVC, kartu magnetic hico dan
loco, kartu clamshell, jasa cetak kartu nama, wristband, barcode printer, scanner dan lain-lain. Beberapa widget yang tersedia memudahkan konsumen
untuk berinteraksi langsung dengan PT. Multigrafika Global sehingga tercapai
pelayanan prima bagi pengguna jasa dan perusahaan lain.B2C merupakan kepanjangan dari Business To Customer. Konsep ini ialah perusahaan
menawarkan produk dan jasa kepada perorangan dan grup. Beberapa aplikasi yang
disediakan oleh new media untuk
mendukung bisnis Anda langsung kepada konsumen perorangan adalah marketplace berupa Tokopedia, Bukalapak,
Shopee, Lazada, Ralali, Blibli dan lain-lain. Setiap marketplace memiliki
karakter yang berbeda sehingga Anda dapat memanfaatkan masing-masing toko
dengan strategi terbaik Anda. Berbeda dengan B2B, konsep B2C ini harus memprioritaskan
penampilan produk dari perspektif etika dan estetika. Buatlah toko Anda lebih eye catching. Contohnya adalah Toko
Percetakan Indonesia https://tokopedia.link/4xxn3dRqEW
yang memberikan impresi baik pada saat awal melihat. Selain itu, konten
deskripsi berisikan informasi yang lengkap dan contact person penjual https://tokopedia.link/fAlv8yJqEW. Konsep C2C adalah customer to customer, dari pengertian
tersebut secara harfiah dapat dipahami bahwa konsep ini dari perorangan
menawarkan jasa dan produk kepada perorangan seperti lelang barang. Beberapa situs
penyedia layanan ini adalah OLX, Kaskus dan lain-lain. Situs C2C telah
mengembangkan kategori spesifik papan bulletin,
chat room, konten kategori yang terintegrasi dengan layanan iklan yang
dipublikasikan dalam pameran dagang. Konsep ini dapat terlaksana
dengan baik apabila didukung dengan kualitas produk dan pelayanan prima untuk publik
serta stakeholders. Dengan go online, kita turut mendukung
pemantapan sektor ekonomi digital yang berperan penting bagi Indonesia di era
teknologi saat ini. Jadi, siapkah Anda untuk go online?